Mural Bertema Palestina Dalam Memberikan Doa Bagi Penduduk Palestina di Jalur Gaza di Jalan Cinangka Raya Depok Sawangan

Depok Lukisan Bendera Palestina mendominasi tiap sudut jalan salah satu gang di Jawa Barat. Goresan tinta ini belum lama muncul, bertepatan dengan memanasnya konflik Israel dan Palestina.

Belakangan memang gencar kedua negara tersebut saling serang. Mempertahankan dan memperebutkan tempat suci Al-Aqsa. Tepatnya saat umat muslim harus merayakan hari kemenangan di Hari Raya Idul Fitri 1442H. Puncak ketegangan bom dan rudal yang berjatuhan di Jalur Gaza.

Berbagai solidaritas berduyun-duyun teruntuk Palestina. Tepat pada hari Selasa, (18/05/2021) warga Jalan Cinangka Raya, Kedaung, Sawangan, Depok, Jawa Barat, menyalurkan galangan doa dalam bentuk lukisan.

Tak tanggung-tanggung, beberapa sudut tembok Jalan Cinangka terhiasi dengan lukisan bendera Palestina. Warna merah, hitam, putih, dan hijau menyemarakkan tembok Jalan Cinangka. Disusul dengan lukisan untaian doa dan keselamatan warga Palestina.

Tembok setinggi 4 meter menjadi media menyalurkan dukungan. Tembok tersebut merupakan bagian belakang dari salah satu rumah warga. Atas izin pemilik rumah, tembok belakang rumah tersebut dilukis dengan mural bertema Palestina.

Lukisannya sendiri tidak memenuhi seluruh tembok. Bendera Palestina berjajar dengan Bendera Merah Putih Indonesia. Keduanya membentang hampir memenuhi permukaan tembok.

Di tengah lukisan bendera, ada mural menarik. Mural tangan menggenggam pita Bendera Palestina. Gambar kepalan tangan mengacung ke udara. Terlihat saking kencangnya gambar kepalan tangan, memberikan makna dukungan yang membara kepada Palestina.

Memang sekilas biasa, terlihat lukisan ini bukanlah mural seniman specialist. Tampilannya jauh dari kata artistik. Namun, makna yang terkandung sangatlah luar biasa. Untaian doa dilukiskan dengan cat tembok sederhana. "Ya Allah Tolonglah Kaum Muslimin dan Mujahidin di Palestina" beserta lafal dalam bahasa arabnya. Tertulis di atas mural bendera Palestina.

Di bawahnya tertera "Doa Untuk Palestina" seolah memberi tahu tiap pengguna jalan untuk turut mendoakan Palestina. Bagian yang kosong diisi lukisan rumah, gedung, dan tank tentara. Slogan "Conserve Al-Aqsa" dan" Pray For Palestine" turut menggencarkan dukungan untuk Negara Palestina.

Lain sudut, warga Jalan Cinangka Raya juga melukis galangan doa untuk Palestina. Kali ini pada pagar tembok setinggi 3 meter. Mural yang mengutip dari isi kandungan Undang-Undang Dasar 1945. "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa". Mereka berdoa dan menuntut kepada masyarakat dunia agar memberikan kemerdekaan kepada Palestina.

Saat mural doa dan dukungan ini dibuat, rudal dan bom Israel masih menghujani Palestina. Ratusan korban tak dapat dibendung. Puluhan gedung pemerintah, hingga rumah warga sipil luluh lantah. Korban meninggal dunia, anak, remaja, hingga dewasa menjadi bukti keganasan perang.

Kekuatan doa memang tiada tara. Setelah 11 hari tanpa henti dijatuhi roket, tepat pada hari kamis 20 Mei 2021 perang berhenti. Tentara Palestina Hamas dan Israel sepakat melakukan gencatan senjata. Penderitaan Palestina segera berakhir setelah Ribuan roket memporak porandakan pemukiman mereka.

Konflik Israel dan Palestina selalu menjadi perhatian dunia. Sudah berkali-kali pecah dan berkali-kali menyumbangkan korban jiwa. Masyarakat Indonesia sendiri berharap Negara Palestina berdaulat dan bebas dari konflik perang yang berkecamuk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelatih Thailand Beri Apresiasi Teerasil Dangda DKK, Dan Jangan Sampai Terbawa Suasana Karena Semifinal Belum Usai

PSIM Berhasil Kalahkan AHHA PS Pati, Semakin Optimis Maju ke Babak 8 Besar Liga 2

Vinicius Jadi Starter Melawan Argentina, Sempat Dikolongin Di Maria Dan Membalas Dengan Rainbow Flick